Parents, setiap anak adalah calon pemimpin masa depan. Setiap anak punya jiwa kepemimpinan yang sudah melekat didalam dirinya. Namun bukan berarti kita hanya mendiamkan dan mengharapkan jiwa kepemimpinan ini hadiri dengan sendirinya. Kitapun perlu mengasahnya. Berikut adalah 4 cara mengasah jiwa kepemimpinan anak.
1. Membangun
Kepercayaan Diri
Ini merupakan modal utama
dalam kehidupan bersosialisasi. Jika si kecil belum memiliki kepercayaan diri,
maka Moms bisa membangunnya dengan memberikan pujian pada anak ketika anak
berhasil atau bisa melakukan sesuatu. Sehingga ketika anak akan tampil kembali
dan adanya reaksi positif, maka anak akan merasa percaya diri.
2. Membangun
Komunikasi
Membangun komunikasi
bisa dilakukan ketika Moms melakuan komunikasi dengan anak, misalnya saling
menceritakan apa yang sudah dilakukannya. Bisa juga Moms mendorong anak untuk
berkenalan dengan orang lain dan lihat bagaimana cara anak atau kata-kata apa
yang diucapkan anak ketika anak berkenalan dengan orang lain. Tentunya ini juga
dibarengi dengan sikap berani. Berani berkenalan dengan orang baru.
3. Ajarkan
Menyelesaikan Masalah
Moms bisa mengawalinya dengan membuat anak
merasakan apa yang dialami orang lain. Misalnya ketika ada temannya yang ingin
meminjam mainannya, tetapi tidak diberikan dan temannya menangis. Maka Moms
bisa mengajarkan anak dengan memutar keadaan, menanyakan ke anak, bagaimana
jika yang tidak dipinjamkan mainan itu adalah kamu? Bagaimana perasaan kamu?
Jika anak sudah merasakannya, maka bisa ditanyakan kembali ke anak, apa yang
harus diselesaikannya? Tekankan kepada anak bahwa dia sebaiknya meminta maaf
pada temannya dan kemudian bermain bersama-sama.
4. Mengajarkan
Kejujuran
Dalam mengasah
kejujuran anak, Moms bisa melakukannya dengan meminta anak untuk menceritakan
semua yang diamalinya di sekolah atau di tempat bermainnya. Setelah itu terima
atau responslah dengan baik apa yang diceritakan oleh anak. Dengan adanya
respons yang baik, maka ketika anak melakukan tindakan positif atau negatif
maka anak akan menceritakannya semuanya dengan benar tanpa memiliki ketakutan
akan dikatakan tidak baik atau di-judge.